Toxic Employee: Kenali 7 Ciri-Cirinya Sebelum Terlambat

toxic employee di kantor

Kita seringkali familiar dengan ungkapan “Toxic” di kehidupan pribadi, entah itu toxic relationship, toxic friend, ataupun toxic family. Tapi apakah Anda tahu dalam kehidupan profesional, istilah ini juga populer yaitu toxic employee. Toxic employee atau karyawan yang beracun ini sangat merugikan karena akan menjadikan lingkungan kerja tidak sehat dan menciptakan kerugian lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi ciri-ciri karyawan toksik sebelum terlambat.

Apa Itu Toxic Employee?

Toxic employee adalah sebutan bagi karyawan yang memiliki perilaku yang dapat merusak budaya perusahaan, rekan kerja, dan merugikan secara keseluruhan. Mereka cenderung menyebabkan konflik, mengganggu produktivitas, dan menciptakan atmosfer kerja yang tidak sehat. Karyawan yang toxic ini seringkali tidak dapat bergaul dengan baik bersama rekan kerjanya. Perilaku yang mereka ciptakan ini pada akhirnya akan membuat karyawan lainnya kehilangan fokus dalam pekerjaannya sehingga dapat mengganggu kinerja tim secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, perusahaan perlu mengeluarkan karyawan toksik ini karena karyawan tersebut dapat menjadi alasan bagi karyawan lainnya memutuskan untuk resign.

Oleh karena itu, penting bagi pihak internal perusahaan untuk menyadari lebih awal mengenai toxic employee tersebut sehingga mereka dapat mengambil tindakan untuk memitigasi risiko yang disebabkan olehnya. Berikut adalah ciri-ciri karyawan toksik yang perlu Anda ketahui:

Ciri-ciri Toxic Employee yang Perlu Diketahui

1. Kritik dan Keluh Kesah yang Berlebihan

Salah satu ciri karyawan toksik adalah kecenderungan untuk selalu mengkritik dan mengeluh tentang segala hal. Mereka tidak pernah puas dengan apa pun yang terjadi di perusahaan maupun rekan kerjanya. Mereka akan selalu menemukan kesalahan dalam segala hal. Kritik yang mereka berikan juga cenderung tidak membangun dan bisa merusak semangat tim. Selain itu, keluh kesah yang berlebihan juga dapat meracuni atmosfer kerja dan menjadikan rekan kerja lainnya demotivasi.

2. Sering Menghindari Tanggung Jawab

Toxic employee cenderung menghindari tanggung jawab dan sering mencari cara untuk menghindari pekerjaan yang sulit atau mengganggu. Mereka bisa saja selalu menyalahkan orang lain atau situasi eksternal untuk ketidakmampuan mereka dalam menyelesaikan tugas.

3. Merasa Superior atau yang Paling Berkuasa

Salah satu aspek penting dalam lingkungan kerja yang sehat adalah kerjasama tim. Namun, karyawan toksik cenderung merasa superior dan sulit bekerja sama dengan orang lain. Mereka seringkali tidak segan memerintah rekan kerja yang lain dan akan mengabaikan kebutuhan tim demi kepentingan pribadi mereka.

4. Suka Membully Orang Lain

Salah satu ciri dari toxic employee adalah bahwa mereka suka melakukan tindakan bullying terhadap rekan kerja mereka. Mereka melakukan tindakan bullying ini melalui verbal atau tindakan yang dapat merusak kesehatan mental rekan kerja mereka. Ciri-ciri seperti ini mudah diidentifikasi, seperti kegemaran mereka mengomentari fisik orang lain, memfitnah rekan kerja mereka, atau melakukan segala tindakan untuk membuat rekan kerja mereka menjadi demotivasi. Perundungan semacam ini sering ditemukan di perusahaan-perusahaan, dan jika hal ini menjadi kebiasaan, akan menciptakan budaya perusahaan yang toxic.

5. Sering Menciptakan Konflik

Karyawan toksik seringkali menjadi penyebab konflik dalam tim. Mereka mungkin memiliki sikap yang tajam, menyalahkan orang lain, atau sengaja menciptakan ketegangan yang mereka nikmati. Konflik yang terus berulang seperti ini nantinya akan dapat dapat merusak hubungan antar-karyawan dan mengganggu produktivitas.

6. Tidak Patuh terhadap Aturan dan Kebijakan Perusahaan

Ciri lain dari toxic employee adalah sering melanggar aturan dan kebijakan perusahaan. Mereka menganggap aturan dan kebijakan perusahaan sebagai hal yang sepele yang dapat mereka tinggalkan. Hal ini membuat mereka tidak menghormati waktu kerja, mengabaikan prosedur yang ditetapkan, atau bahkan lebih parahnya, mereka menggunakan properti perusahaan untuk kepentingan pribadi mereka, yang dapat merusak reputasi perusahaan dan mengancam keberlanjutan bisnis.

7. Sulit Mengendalikan Emosi

Salah satu aspek terpenting yang dimiliki oleh karyawan adalah memiliki emotional intelligence. Karyawan yang tidak mampu mengendalikan emosinya dengan baik akan menempatkan perusahaan dalam situasi yang sulit. Contohnya, mereka sering marah-marah ketika diberi peringatan dengan baik, merusak properti kerja ketika mereka terlalu emosional, atau mengucapkan hal yang tidak pantas di depan rekan kerja atau klien.

Cara Mengatasi Toxic Employee dengan Bijak 

Cara menangani toxic employee dengan bijak

Menghadapi karyawan toksik dengan bijak adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

1. Berbicara secara Pribadi dan Temukan Akar Penyebabnya

Penting untuk pihak internal perusahaan agar berbicara dengan mereka secara pribadi. Cobalah untuk memahami apa yang mungkin menjadi penyebab perilaku mereka. Jangan menghadapinya dengan sikap menuduh atau menyalahkan, tetapi jalin komunikasi yang terbuka dan empati. Tanyakan kepada mereka tentang masalah yang mereka hadapi dan cari solusi bersama. Dalam banyak kasus, banyak toxic employee yang tidak menyadari dampak negatif dari perilaku mereka, dan percakapan yang baik dapat membantu mereka menyadari dan merubah perilaku mereka.

2. Berikan Umpan Balik Konstruktif

Salah satu kunci dalam mengatasi karyawan toksik adalah memberikan umpan balik konstruktif. Anda perlu menjelaskan dampak negatif dari perilaku mereka terhadap perusahaan, rekan kerja, dan diri mereka sendiri. Selain itu, Anda juga harus memberikan contoh konkret tentang perilaku yang tidak patut mereka lakukan dan memberikan saran yang jelas tentang cara mereka bisa berperilaku dengan lebih positif. Ingatlah bahwa Anda harus memberikan umpan balik secara profesional dan tanpa emosi yang berlebihan. Tujuan dari umpan balik adalah untuk membantu karyawan toksik mengubah perilaku mereka, bukan untuk memperburuk situasi yang terjadi.

3. Tawarkan Dukungan dan Pelatihan

Karyawan toksik mungkin memiliki masalah pribadi atau kurangnya keterampilan tertentu yang menyebabkan perilaku mereka. Sebagai seorang manajer atau HR, Anda dapat tawarkan dukungan dalam bentuk pelatihan karyawan atau pembinaan. Misalnya, jika mereka kurang mampu berkomunikasi dengan baik, Anda dapat memberikan pelatihan keterampilan komunikasi. Dalam hal ini, MDI Tack menyediakan berbagai pelatihan sesuai kebutuhan yang perusahaan Anda butuhkan.

Jika masalahnya lebih pribadi, Anda dapat mengarahkan mereka kepada sumber daya internal atau eksternal yang dapat membantu mereka mengatasi masalah mereka. Memberikan dukungan ini dapat membantu toxic employee merasa dihargai dan didukung dalam upaya perubahan perilaku mereka.

4. Terapkan Tindakan Disiplin jika Diperlukan

Meskipun langkah-langkah di atas biasanya efektif dalam mengatasi karyawan toksik, dalam beberapa kasus, kita mungkin perlu mengambil tindakan disiplin. Jika mereka terus melanggar aturan dan kebijakan perusahaan, kita perlu menerapkan tindakan disiplin, seperti memberikan peringatan tertulis atau melakukan pemecatan. Pastikan bahwa tindakan disiplin dilakukan sesuai dengan kebijakan perusahaan dan hukum yang berlaku. Ini adalah langkah terakhir yang dapat kita ambil setelah beberapa upaya lainnya tidak berhasil membantu karyawan tersebut berubah.

Jika Anda tertarik untuk meningkatkan skill self leadership dalam diri Anda atau untuk karyawan perusahaan Anda, segera hubungi MDI Tack selaku vendor pelatihan karyawan terbaik yang kemampuannya telah diakui oleh lebih dari 2000 perusahaan di Indonesia maupun ASEAN. 

Hubungi kami, dan rencanakan pelatihan terbaik bagi karyawan perusahaan Anda sekarang juga!

Segera Konsultasikan Dengan Kami Melalui:

Telp: (+62)851-7546-9337

Email: Training@mditack.co.id

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *