Tingkat Keterlibatan Karyawan Dengan Employee Engagement Survey
Employee engagement adalah rasa / perasaan keterlibatan karyawan terhadap organisasi atau perusahaan dimana dia berada. Keterlibatan adalah hal yang penting karena akan sangat memengaruhi eksekusi dari strategi yang dibuat perusahaan / organisasi. Tingkat keterlibatan yang rendah akan membuat orang-orang dalam perusahaan kurang mengetahui dan memahami strategi dan arah besaran perusahaan.
Dalam mengukur tingkat keterlibatan karyawan, hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah variabel apa yang akan diukur. Anda bisa melihat-lihat literatur yang ada atau mengembangkan sendiri variabel pengukurannya.
Lalu, ketika variabel-variabel pengukuran tersebut sudah dibuat dalam bentuk asesmen, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan:
Hindari melakukan pengukuran secara insidentil
Maksudnya adalah pengukuran employee engagement yang hanya dilakukan satu kali dalam waktu yang lama. Pengukuran yang dilakukan 1 tahun sekali akan lebih baik daripada pengukuran yang dilakukan 1 kali dalam 5 tahun. Namun juga bukan berarti dilakukan terlalu sering. Biasanya frekuensi yang digunakan adalah 1 tahun sekali, atau 1 tahun dua kali.
Hindari melakukan pengukuran secara ‘sampling’
Asesmen pengukuran tingkat keterlibatan harus mengukur 100% jumlah karyawan. Pengukuran yang sifatnya sampling akan memungkinkan terjadinya error. Ingat, asesmen ini bukan hanya soal pengukuran saja, tetapi juga mengkomunikasikan kepada karyawan bahwa manajemen peduli soal perasaan karyawan terhadap organisasi atau perusahaan.
Oleh karena data populasi yang banyak, maka asesmen yang digunakan sebisa mungkin dilakukan secara online, dan proses pengolahan data dilakukan secara otomatis. Yang penting kita harus pastikan bahwa asesmen tersebut mudah diakses oleh responden.
Hindari bias antara pengukuran keterlibatan dengan pengukuran kepuasan
Memang bisa jadi keterlibatan karyawan dipengaruhi juga oleh kepuasan karyawan terhadap perusahaan / organisasi. Namun, esensi dari asesmen keterlibatan karyawan lebih luas dari sekedar mengukur kepuasan. Jika kita mengukur kepuasan dan data responden tidak dibuat anonym, maka ada kemungkinan hasil survey menjadi kurang valid.
Demikian beberapa hal terkait asesmen keterlibatan karyawan yang perlu Anda pertimbangkan. Dari aspek teknis asesmen, teknologi digital akan sangat membantu kita dalam membuat, menyebarkan, mengisi, dan mengolah data asesmen. Selamat mencoba.
Ditulis oleh
Billy Johanes Siby
Fasilitator MDI Tack
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!