Apakah Anda Mengenal Diri Anda Sendiri? Ikuti 5 Tips Meningkatkan Kesadaran Diri

Anda mengenal diri Anda sendiri

Apakah Anda sudah cukup mengenal diri sendiri? Riset mengatakan bahwa hanya sedikit orang yang benar-benar memahami karakter, emosi dan suasana hati pribadinya sendiri secara lengkap.

Pemahaman terkait karakter, emosi dan suasana hati pribadi serta pemahaman bagaimana aspek tersebut mempengaruhi hubungan dengan orang lain adalah apa yang disebut sebagai komponen Kesadaran Diri dalam konsep Emotional Intelligence. Pemahaman ini mencakup penilaian diri yang realistis terkait kekuatan dan kelemahan diri sehingga kita lebih mampu beradaptasi dan meminimalisir pengambilan keputusan yang tidak efektif.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk meningkatkan kesadaran kita terhadap diri sendiri. Semoga berguna.

1. Menganalisis diri sendiri secara obyektif

Banyak pakar mengatakan bahwa sulit bagi seseorang untuk memahami dirinya sendiri secara menyeluruh. Seberapa obyektifnya pun kita menganalisis diri kita sendiri, banyak hal yang tidak kita sadari terkait diri kita namun dilihat oleh orang lain. Inilah mengapa umpan balik dari orang lain menjadi penting bagi pemahaman kita terhadap diri kita sendiri. Sehingga, kita perlu seringsering meminta umpan balik dari berbagai pihak di sekeliling kita agar pemahaman kita semakin lengkap.

2. Membuat catatan pribadi

Agar dapat lebih memahami diri sendiri, ada baiknya kita mendokumentasikan apa yang terjadi pada diri kita hari ini dan bagaimana perasaan serta penanganan yang kita lakukan. Dengan catatan seperti ini, kita akan dapat lebih menyadari pemicu emosi pribadi serta tindakan atau perilaku apa yang kita lakukan dalam situasi tertentu. Secara rutin, bacalah kembali dan analisislah tren yang terjadi.

3. Memahami motivasi diri

Setiap orang memiliki api motivasi dalam dirinya sendiri ketika memulai sesuatu hal baru. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana menjaga agar api tersebut tetap membara ketika menghadapi tantangan. Seringkali seseorang memulai sesuatu dengan semangat tetapi tidak menyelesaikannya karena semangatnya hilang di tengah jalan. Luangkan waktu untuk memahami apa-apa saja yang dapat memicu motivasi diri dan kelolalah agar kita dapat membawa diri untuk mencapai garis finish.

4. Luangkan waktu istirahat

Kebanyakan luapan emosi terjadi karena seseorang tidak meluangkan waktu untuk meredakan diri dan beristirahat sehingga tidak sempat memproses emosi yang ada. Penting bagi kita untuk meluangkan waktu untuk menenangkan diri. Pilihlah aktivitas sesuai hobi kita seperti yoga, meditasi, berenang, dan seabgainya agar pikiran dan emosi kembali tenang. Setiap kali kita menyadari bahwa emosi kita sedang naik, ingatlah untuk menarik napas dan menunda reaksi spontan yang muncul sampai kita telah menelaah situasinya kembali secara tenang.

5. Mengidentifikasikan pemicu emosi

Luapan emosi negatif dapat berdampak negatif terhadap hubungan kita dengan orang lain. Maka, penting sekali bagi kita untuk mengidentifikasi pemicu berbagai emosi negatif agar kita dapat lebih menyadari dan mengelola reaksi yang muncul. Memang penting untuk meluapkan emosi tetapi cara meluapkannya dapat kita sesuaikan dengan situasi dan orang yang kita hadapi agar tidak merusak hubungan jangka panjang dengan orang tersebut.

 

“It is very important to understand that emotional intelligence is not the opposite of intelligence, it is not the triumph of heart over head – it is the unique intersection of both.” – DAVID CARUSO

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *