5 ALASAN MENGAPA PARA PEMIMPIN ADALAH PEMBACA
Pasti kalian sering mendengar frasa “Leaders are Readers” atau “para pemimpin adalah pembaca”. Harry S. Truman, presiden Amerika ke-33, juga mengatakan, “not all readers are leaders, but all leaders are readers.” Silakan saja bila Anda memiliki waktu luang untuk riset, maka carilah persamaan antar para pemimpin sukses di dunia. Mungkin yang Anda akan temukan adalah hal yang paling sederhana yang bahkan dapat Anda lakukan di sela-sela kegiatan Anda sehari-hari, yaitu membaca.
Menariknya, dalam sejarah ajaran agama Islam, kata pertama dari wahyu yang disampaikan Tuhan kepada Nabi Muhammad SAW adalah “Iqra” yang artinya “Baca”, sebuah kata seru. “Iqra” adalah tuntutan pertama yang diberikan Tuhan kepada Manusia, satu-satunya makhluk yang dianugerahi-Nya sebuah potensi keilmuan, potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Arti kata “Iqra” sejatinya sangat luas, tapi arti paling sederhana dari kata tersebut adalah membaca, menganalisa, mendalami, merenungkan,menyampaikan,meneliti, termasuk di sini adalah meneliti, menganalisa dan merenungkan alam semesta, dinamika masyarakat dan diri pribadi, ataupun hasil karya manusia, seperti buku-buku, puisi, ataupun majalah. Membaca inti permasalah pada tempat kerja Anda, dan memecahkannya, atau mengerjakan tugas.
Apakah Anda sudah menemukan persamaan antara para pemimpin di seluruh dunia? Anda yang membaca artikel ini lah salah satu pemimpin yang menuju ke sana. Betul, para pemimpin juga mengharuskan meluangkan waktu mereka dalam sehari untuk membaca. Seperti Dave Olson, seorang Chief Financial Officer dari sebuah Venture Capital Fund dan beberapa perusahaan Startup, yang selalu menyempatkan membaca buku minimal 2 buku dalam 1 bulan. Tidak selalu harus buku cetak, tapi juga Audiobooks.
Berikut 5 hal keuntungan Anda bila Anda rajin membaca;
1. Menghasilkan ide yang baru dan realistis
Seperti rekan kerja lainnya, seorang pemimpin pun harus memberikan Ide-ide yang baru dan realistis. Kuncinya agar dapat memeberikan ide-ide brilian adalah memilih buku yang menambah wawasan Anda. Jangan ragu untuk membaca sesuatu yang di luar dari bidang ekspertis Anda. Sebagai contoh, seorang psikiater yang memiliki klinik psikologi, kemungkinan besar akan membaca hanya topik-topik medis. Akan tetapi bagaimanapun juga, bila ia membaca artikel atau buku tentang Business Management, mungkin ia bisa dapat wawasan tentang pengelolaan karyawan ataupun bisnis yang lebih efisien.
2. Mendorong Anda dalam memberikan penyelesaian masalah yang lebih baik
Membaca membuat kita mengalami peristiwa yang tidak kita alami sendiri. Suatu bacaan bisa jadi memberikan kita pandangan atau saran-saran dalam menyelesaikan masalah di kehidupan maupun bisnis kita. Hal ini membuat para Leaders memiliki banyak opsi untuk menyelesaikan masalah lebih baik lagi. Dengan membaca, para pemimpin dapat melihat perspektif yang berbeda yang justru memicunya untuk mengambil pandekatan yang beda dan baru bila dihadapkan dengan masalah.
Menggandakan pengalaman Anda
Kita tidak bisa mempercepat kehidupan kita untuk mendapatkan pengalaman. Membangun nilai diri sebagai Pemimpin itu memakan waktu, dan terkadang prosesnya akan sangat menantang dan tidak beraturan polanya. Layaknya membangun sebuah rumah tangga. Butuh waktu, mungkin, 20 tahun untuk membesarkan seorang anak, dan kita hanya punya sample yang sedikit untuk berlatih. Pasangan yang lebih senior biasanya berpendapat bahwa butuh waktu seumur hidup untuk membangun rumah tangga yang baik. Dan lagi, kita hanya punya kesempatan yang terbatas untuk berlatih. Namun, dengan membaca, kita dapat menelaah dari pengalaman orang lain, yang bisa dibilang dengan jumlah bacaan tentang “Successful Parenting” yang tak terhitung jumlahnya. Sama halnya dengan membangun bisnis. Kita hanya bisa membangunnya saat kitadi usia berkarir, tapi dengan membaca kita dapat menelaah dari banyak sekali ekspertis.
Memungkinkan kita untuk mengenali orang-orang pintar
Kecil kemungkinannya Anda akan ngobrol semeja dengan Andrea Hirata, Dewi Lestari, Raditya Dika, atau Sapardi Djoko Damono. Namun, Anda bisa menghabiskan waktu semau Anda mengenali mereka dengan membaca, menelaah, mendalami karya-karyanya. Michael Hyatt, mantan CEO Thomas Nelson, penulis, Podcaster, dan Blogger asal amerika, mengatakan “I don’t read with the intent of retaining much. I read to spend time with smart people”
Memberikan kita ruang pelarian
Ketika sekarang Anda memikirkan buku apa yang cocok untuk seorang pemimpin, mungkin sebagian besar dari Anda langsung berpikir buku Non-Fiksi, seperti Leadersip Principal, Self-Improvement, Biography, dll. Namun, buku Fiksi juga terbilang penting untuk Anda. Membaca buku Fiksi, membawa Anda sejenak keluar dari riuh pikuk keseharian yang telah Anda lewati, yang membuat Anda serasa rileks dan seakan memulihkan Anda. Ketika Anda kembali ke rutin rutinitas, Anda mungkin akan melihat tantangan dengan ide-ide yang fresh dan lebih fokus secara positif.
Pada awalnya atau bab-bab awal sebuah buku yang pertama kali Anda beli, mungkin Anda akan merasa Anda tidak cocok dengan buku tersebut, dan itu sering terjadi. Namun, tidak akan ada yang sia-sia. Anda akan menemukan manfaatnya di kemudian hari atau mungkin bisa jadi salah satu bab dari buku tersebut mendorong Anda untuk mendapatkan ide baru. Sama halnya dengan nge-Gym, pada hari pertama Anda selesai Workout, tidak mungkin badan Anda langsung seperti Deddy Corbuzier. Namun, Anda tahu bila Anda lakukan ini secara rutin, Anda pasti akan mendapatkan badan yang bagus, diriAnda yang baru.
Membaca adalah salah satu posibilitas terbaik untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Sisihkan waktu Anda untuk mencari buku yang bagus, Biography, Best Sellers, atau buku yang menceritakan seseorang yang Anda agungkan. Serius, Anda tidak akan menyesal, dan tidak akan sia-sia.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!