Adversity Quotient Adalah: Pengertian, Dimensinya, dan Faktor Yang Mempengaruhi

Adversity Quotient (AQ) adalah

Adversity quotient adalah konsep yang pertama kali dikembangkan oleh Paul G. Stoltz mengenai apa yang dibutuhkan oleh seseorang dalam mencapai kesuksesan.  Seperti yang kita ketahui, untuk mencapai kesuksesan pasti terdapat berbagai rintangan atau hambatan yang seringkali tidak kita prediksikan. Dengan adversity quotient (AQ) inilah seseorang dapat mengukur kemampuannya untuk melihat situasi yang sulit dan menggunakan kecerdasannya untuk melewati kesulitan tersebut. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap karyawan maupun manajer untuk dilatih kecerdasan AQ mereka sehingga dapat cepat tanggap mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi dalam pekerjaan mereka. 

Pengertian Adversity Quotient (AQ)

Adversity Quotient (AQ) adalah kemampuan seseorang untuk tetap tenang, berfokus, dan berkinerja baik dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan atau kesulitan. AQ ini adalah suatu kecerdasan yang dimiliki oleh manusia ketika menghadapi kesulitan atau rintangan. Dalam menghadapi sitausi tersebut, AQ ini akan memberikan respon yang dapat berupa emosi, tindakan, motivasi untuk seseorang agar menyelesaikan kesulitannya. Hal ini dapat berupa keberanian mengambil resiko, ketekunan, ketahanan, dalam menghadapi suatu tantangan. tidak hanya mencakup kemampuan intelektual atau kecerdasan emosional, tetapi juga melibatkan sikap mental dan daya tahan dalam menghadapi tekanan hidup. Dengan demikian,  adversity quotient tidak hanya mencakup kemampuan intelektual atau kecerdasan emosional saja, tetapi juga melibatkan sikap mental dan daya tahan dalam menghadapi tekanan hidup.

Dimensi Adversity Quotient (AQ)

Menurut Paul G. Stoltz (2005), adversity quotient memiliki empat dimensi utama yang sering disebut dengan CO2RE yaitu control, origin dan ownership, reach, dan endurance:

1. Control (C)

Dimensi pertama dari AQ adalah kontrol, yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengendalikan pikiran dan emosinya dalam menghadapi situasi sulit. Dimensi ini akan melihat situasi sesorang dalam mengendalikan suatu kesulitan. Individu yang memiliki tingkat kontrol yang baik cenderung lebih mampu menjaga ketenangan dan tetap fokus meskipun dihadapkan pada tekanan besar.

2. Origin dan Ownership (O2)

Origin dan Ownership mengacu pada kemampuan untuk memahami dan menerima tanggung jawab terhadap situasi sulit. Dimensi ini akan mempertanyakan mengenai siapa dan apa yang menyebabkan situasi sulit yang ada kaitannya dengan perasaan bersalah. Perasaan bersalah ini memiliki 2 kegunaan yaitu pertama rasa perbaikan dan kedua penyesalan. 

Rasa perbaikan akan membantu seseorang dalam memperbaiki situasi, yang dapat dimulai dari keinginan untuk belajar, merenungi, atau lebih berhati-hati dengan tindakan mereka. Sementara itu, penyesalan akan membuat seseorang berpikir apakah tindakan yang mereka lakukan telah membuat situasi sulit bagi orang lain. Sehingga seseorang dengan tingkat tinggi dalam dimensi akan dapat dapat mengenali asal-usul masalah dan merasa memiliki kekuatan untuk mengatasinya.

3. Reach (R)

Dimensi reach akan memperluas pandangannya mengenai sejauh mana kesulitan akan mempengaruhi bagian-bagian dari kehidupan orang lain. Oleh karena itu, membatasi penyebaran kesulitan ini merupakan hal yang sangat penting bagi mereka. Dengan demikian, individu yang memiliki tingkat tinggi dalam dimensi ini akan mampu berpikir kreatif serta mengeksplorasi berbagai opsi dalam menghadapi kesulitan dan tidak membiarkannya menyebar lebih lanjut.

4. Endurance (E)

Dimensi terakhir, Endurance, menekankan kekuatan daya tahan fisik dan mental seseorang dalam menghadapi kesulitan. Seseorang dengan tingkat tinggi dalam dimensi Endurance mampu bertahan dan tetap berkinerja tinggi dalam jangka waktu yang lama, bahkan ketika dihadapkan pada tekanan yang berat. Ia juga akan mempertanyakan mengenai seberapa lama situasi sulit berlangsung dan akan tetap optimis dalam menghadapi situasi tersebut hingga terselesaikan. 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adversity Quotient

Beberapa faktor dapat memengaruhi tingkat Adversity Quotient seseorang. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Pengalaman Hidup

Pengalaman hidup seseorang dapat membentuk tingkat adversity quotient mereka. Individu yang telah menghadapi berbagai tantangan sepanjang hidup mereka cenderung memiliki tingkat AQ yang lebih tinggi karena mereka telah belajar dan berkembang melalui pengalaman yang mereka alami tersebut.

2. Dukungan Sosial

Dukungan dari lingkungan sosial, seperti keluarga, teman, dan rekan kerja, dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan AQ seseorang. Adanya dukungan moral dan praktis dapat memberikan kekuatan tambahan bagi seseorang dalam menghadapi rintangan untuk meraih apa yang ia inginkan.

3. Sikap Mental Positif

Sikap mental yang positif atau optimis juga dapat membantu seseorang menghadapi tantangan dengan lebih baik. Melihat kesulitan sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang dapat meningkatkan resiliensi dan daya tahan seseorang terhadap tekanan dalam hidupnya.

4. Pembelajaran dan Pengembangan Pribadi

Terakhir, untuk meningkatkan adversity quotient, individu dapat mengikuti pembelajaran atau pengembangan melalui pelatihan, coaching, atau mentoring. Dengan mengikuti cara ini, mereka akan terlatih untuk mengetahui diri mereka secara objektif, terbuka dalam menerima setiap wawasan baru, belajar untuk beradaptasi, dan secara proaktif mencari cara untuk mengatasi kelemahan diri. Salah satu cara yang sangat direkomendasikan adalah dengan mengikuti pelatihan intensif untuk meningkatkan AQ.

Dalam hal ini, MDI menawarkan Leadership Essentials Program atau pelatihan kepemimpinan yang mencakup salah satu sesi pengembangan adversity quotient individu. Secara keseluruhan, program ini bertujuan untuk meningkatkan skill kepemimpinan individu sehingga dapat secara adaptif merespon setiap perubahan, serta secara efektif mampu menghadapi segala rintangan ataupun tantangan di dalam pekerjaan.


Jika Anda tertarik untuk meningkatkan skill dalam diri Anda atau untuk karyawan perusahaan Anda, segera hubungi MDI Tack selaku vendor pelatihan karyawan terbaik yang kemampuannya telah diakui oleh lebih dari 2000 perusahaan di Indonesia maupun ASEAN. 

Hubungi kami, dan rencanakan pelatihan terbaik bagi karyawan perusahaan Anda sekarang juga!

Segera Konsultasikan Dengan Kami Melalui:

Telp: (+62)851-7546-9337

Email: Training@mditack.co.id

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *