5 Things We Can Learn From Abraham Lincoln
Banyak yang beranggapan bahwa hanya orang-orang tertentu yang bisa menjadi yang berkharisma dan disegani. Banyak juga yang beranggapan bahwa Kharismatic Leadership are born and not made. Apakah Anda setuju dengan pernyataan ini? Bagaimana dengan Abraham Lincoln, salah satu seorang tokoh pendiri Amerika Serikat yang membela persamaan derajat ras dan salah satu tokoh penting dalam proses berakhirnya perang sipil di Amerika Serikat. Apakah Abraham Lincoln berasal dari keluarga bangsawan dan berpendidikan? Apakah dia memang berbakat menjadi pemimpin dari lahir? Berikut adalah beberapa hal mengenai (5 Things We Can Learn From Abraham Lincoln) yang kita bisa pelajari darinya, dan dari artikel ini saya harap pandangan kita akan apa yang membentuk kriteria seorang pemimpin berbeda.
The best way to predict the future is to create it
Abraham Lincoln
Dia tidak pernah lupa kalo dia dilahirkan di keluarga tidak mampu dan dia sadar bahwa pendidikan formalnya tidak lebih dari setahun. Tetapi apakah dia menyerah dan menyalahkan takdir? Tidak dia berjuang keras melawan kekurangannya, dia sangat suka membaca buku dan belajar bahkan hanya dengan mengandalkan cahaya dari api bakar di malam hari.
Dia tidak membiarkan dirinya berlarut larut dalam kesedihan dan dia tidak mau kalau dirinya dilihat seorang melankolis. Sebab dari itu konon Abraham Lincoln sangat terkenal akan story telling dan rasa humornya, dan bahkan orang orang secara umum tidak tau dia adalah seorang melankolis.
Dia berteman langsung dengan Trumbull tidak jauh setelah kegagalan pemilunya. Selanjutnya dia juga menjadikan Edward Stanton sebagai sekretaris bagian keamanan walaupun di saat pertama kali pertemu, Stanton cuek dan acuh kepada Lincoln.
Hal ini yang menjadikan dia merasa iba akan penderitaan orang lain dan membuat dia lebih paham orang lain. Pernah di suatu saat dia membalas surat gadis kecil yang ayahnya terbunuh di saat perang, dan di surat itu Abraham Lincoln cerita akan ayahnya yang juga mati di saat perang dan betapa tidak adilnya jika anak kecil harus menghadapi situasi seperti ini.
Dia adalah satu satunya kandidat di tahun 1860 yang meninggalkan tempat tinggalnya dan pergi berkeliling di negaranya, terutama di New England dan New York. Pada saat perang sipil, dia mengunjungi korban perang di rumah sakit. Intinya adalah, jika Anda tidak tahu siapa yang akan dipimpin, bagaimana Anda memimpin mereka? Jadi setelah melihat kelima poin tersebut, apakah bukti bukti ini sedikit menggerakan hati Anda dan mengubah pola pikir Anda. Inti yang saya ingin kemukakan disini adalah Leadership skills bisa dimiliki setiap orang. Apapun kekurangan Anda baik masalah personality ataupun situasi, jika seseorang seperti Abraham Lincoln pernah menghadapi masalah yang sama, kenapa Anda tidak bisa? Jangan jadikan kekurangan sebagai alasan untuk tidak maju ke depan, tetapi jadikan sebuah rintangan untuk pembelajaran sehingga menjadi orang yang lebih baik.
MDI News No. 239/XXIII/Juli 2017