Online Learning Diuji Efektivitasnya di Virtual HR PractiCase #4
Mengawali tahun 2020 merupakan hal yang tidak mudah, perlu kita sadari apa yang terjadi saat ini adalah hal yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Hadirnya musibah adanya pandemic virus corona atau Covid-19 yang terjadi lebih dari 200 negara mengubah banyak hal. Adanya peraturan dan penerapan social distancing yang membuat dibatasinya masyarakat untuk berinteraksi di luar rumah. Ratusan perusahaan dan lembaga menerapkan kebijakan kerja dari rumah (work from home) sesuai intruksi dari pemerintah untuk mengurangi adanya penyebaran virus corona. Ini pun membuat perubahan dari pola komunikasi sampai produktivitas kerja berubah.
Dan tak heran banyak perusahaan dan lembaga tentu mengalami dampak dari kebijakan tersebut. Salah satunya adalah perusahaan yang bergerak di bidang training. Ada beberapa kasus yang dialami perusahaan dengan kegiatan training yang sebelumnya bertujuan untuk pengembangan sdm menjadi terhambat.
Pemanfaatan digital merupakan salah satu cara untuk bisa mendukung terselenggaranya training secara virtual. Namun tidak banyak perusahaan yang mengerti bagaimana menjalankan training online atau virtual learning yang tetap bisa berjalan secara efektif.
Untuk itu, Management Development International kembali menghadirkan acara yang paling dinantikan oleh HR Practitioners, yaitu Virtual HR PractiCase. Acara ini merupakan ke empat kalinya di gelar yang mengundang praktisi HR di Indonesia dalam menggali, mengembangkan, serta mempertahankan talenta-talenta terbaik di perusahaanya masing-masing. Acara HR PractiCase bertujuan untuk menjadi tempat pembedahan kasus-kasus yang berhubungan dengan pengembangan SDM di organisasi, yang belum terpecahkan. Maka dari itu, adanya krisis yang terjadi, HR PractiCase saat ini mengusung tajuk “Stay Healty Stay Learning: Menguji Efektivitas Online Learning”
Walaupun dilakukan secara virtual, acara ini tetap mendapat dukungan yang antusias dari ratusan peserta yang hadir. Semangat dari peserta membuat acara ini digelar dua kali pada tanggal 1 dan 3 April 2020 yang dihadiri lebih dari 70 perusahaan. Dari kasus yang dibahas dalam acara ini adalah:
- Para HR perusahan yang harus tetap melakukan training mengalami hambatan terkait platform dan belum berpengalaman dalam memberikan pelatihan virtual.
- HRD perusahaan yang banyak generasi millenial perlu mencari alternatif lain yaitu pelatihan online yang sangat cocok.
- Adanya penjualan yang menurun terlebih lagi kondisi sekarang. HRD kesulitan untuk merancang training untuk peserta dalam jumlah yang banyak dan dengan budget yang terbatas.
Kasus berikut mendorong para Praktisi HR mengikuti acara ini dan saling sharing terkait kondisi yang terjadi oleh masing-masing perusahaan.
“Kalau yang menjadi issue dikantor adalah dengan kondisi sekarang memastikan trainer bisa memberikan waktunya untuk mempersiapkan konten online. Kondisi WFH sekarang membuat kita tidak bisa menuntut lebih ke trainer” ujar salah satu peserta HR PractiCase.
Beberapa kasus ini terjadi kepada perusahaan yang memang belum siap dengan kondisi yang terjadi. Selain itu, para peserta mengaku memang training online sudah cukup familiar namun kendalanya adalah budget dan bagaimana penguasaan dari teknologi yang mendukung apalagi jika terhambatnya karena signal-signal yang tidak bisa dijangkau oleh beberapa wilayah. Serta pembelajaran melalui online training dinilai terbatas, tidak semua training dapat dilakukan secara online khususnya hambatan untuk para generasi millenial yang kurang memperhatikan training.
Direktur Operasional MDI, Pak Reynard Praharsa yang turut hadir mengikuti acara ini mengatakan
“Online training memiliki peranan yang cukup penting apalagi dalam kondisi saat ini, yang menjadi mainstream. Namun memang ada keterbatasan, banyak kendalanya dan juga banyak keunggulannya. Terkait platfrom yang memang gratis, tapi kita perlu harus benar-benar kreatif untuk membuat pembelajarannya. Supaya tidak terlalu menoton. Mengenai role play MDI sendiri juga menggunakan IG LIVE, Youtube Live yang lebih mudah untuk kita bisa sharing ke teman-teman, berkomentar, dan banyak orang yang menontonnya. Selain itu juga melalui social media ini familiar oleh generasi millennial”.
Virtual HR PractiCase adalah pertama kalinya diadakan oleh MDI, demi mendukung dan tetap mempererat hubungan dengan praktisi HR di Indonesia. Bersama-sama memecahkan sebuah masalah karena Work from home bukan menjadi suatu hambatan aktivitas yang dilakukan untuk tidak maksimal. Menguji efektivitas online training pasti memerlukan berbagai cara yang harus dilakukan. Senior Fasilitator XL Axiata, Ibu Nitiya Indriyana yang juga merupakan panelis acara ini, mengaku bahwa training online ini memang penting namun memiliki masalah yang lebih kompleks.
“Diperlukan identifikasi objektif seperti apa yang dibutuhkan para peserta, durasi yang dilakukan perlu di breakdown. Seperti memberikan projek-projek yang dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Behavior seperti apa yang kita terapkan, kita harus berkomitmen terhadap monitoring yang dilakukan setelah training. Untuk menguji apa yang didapatkan para peserta seperti adanya pre test dan post test. Karena training online ini masalahnya lebih kompleks dan membutuhkan wadah yang pas untuk tetap efektif.” Ucapnya
Setelah mengikuti Virtual HR PractiCase #4 ini banyak dari para peserta mengaku memiliki masalah yang senasib dan memperoleh informasi update terkait pelaksanaan training pada situasi saat ini. Para praktisi HR juga mendapat pemahaman lebih banyak bagaimana cara meningkatkan efektivitas online learning dan skill yang dibutuhkan trainer internal untuk terlibat.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!