“Buat apa saya bekerja dari pagi sampai sore dan bekerja menghasilkan produk yang terbaik, namun apapun yang saya hasilkan dan lakukan tidak pernah dihargai….” Apakah Anda pernah mendengar perkataan ini di sekeliling Anda, atau mungkin Anda pernah mengalaminya juga? Pada waktu kecil, salah satu bentuk pendidikan moral yang diberikan oleh ibu kita adalah pendidikan sopan santun. Bagaimana kita dididik untuk berani mengucapkan kata-kata seperti: maaf, terima kasih, dan permisi. Seiring berjalannya waktu, dan mungkin dikarenakan banyaknya pengaruh dan juga kesibukan. Semua ini membuat kita hanya fokus kepada profesionalitas pekerjaan dan melupakan nilai-nilai manusiawi.

Kita mungkin berpikir, bahwa seorang pemimpin harus disegani dan tidak boleh terlalu bersahabat sehingga tidak direndahkan anak buah. Mungkin Anda juga sempat berpikir jika saya terlalu sering memuji kinerja baik seseorang, mereka akan menjadi malas karena sudah merasa hebat. Ariely et al (2008) pernah menunjukan bahwa faktanya, memberikan penghargaan kepada kinerja seseorang dan begitu pula dengan pujian dapat berpengaruh kepada kinerja baik pegawai. Ini menunjukan bahwa bersikap arogan dan ditakuti belum tentu dapat meningkatkan produktivitas, melainkan menjadi pemimpin yang mempedulikan anak buah dan menghargai jerih payah anak buah kemungkinan besar akan memotivasi mereka untuk bekerja sama dengan Anda.

Memberikan pujian adalah hal mudah dan tidak memakan banyak biaya dan bahkan gratis! Memberikan pujian dan ucapan terima kasih akan sangat dihargai dan mungkin rasa senang yang mereka rasakan akan lebih dari yang Anda bayangkan.

Berikut adalah contoh-contoh dalam memberikan pujian kepada bawahan Anda ( praise at work) :