Blended Learning, Metode Training Paling Sesuai Saat New Normal
Apakah Blended Learning Metode Training Paling Sesuai Saat New Normal? Pasca terbitnya Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tanggal 20 Mei 2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di setiap Perusahaan untuk Mendukung Keberlangsungan Bisnis/Usaha pada Situasi Pandemi, sebagai awal dimulainya masa new normal (kenormalan baru).
Banyak Perusahaan yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti contohnya terkait protokol kesehatan dan bekerja shifting / masuk kantor bergiliran. Sama hal nya dengan pengembangan SDM atau sering kita dengar dengan istilah Training. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan saat ini melakukan training karyawannya dengan metode online, tetapi tidak sedikit pula komentar dari peserta bahwa metode tersebut masih kurang efektif. Lalu metode apa sih yang mungkin cocok untuk training/pengembangan SDM di Era New Normal ini ?
Trend pembelajaran dengan metode Blended Learning saat ini semakin populer di dunia, termasuk Indonesia. Karena ada beberapa benefit yang bisa didapatkan dari metode Blended Learning ini, yakni dari segi Efisiensi Waktu dan Biaya.
Sebelum lebih jauh membahas terkait Blended Learning, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu Blended Learning.
Apa sih Blended Learning ??
Blended Learning adalah metode pembelajaran yang memadukan antara pertemuan tatap muka dengan materi online, di mana trainer dan peserta bertemu langsung dengan training online yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja. Oleh sebab itu, meskipun jarak atau tempatnya berbeda, tetapi masih bisa saling memberikan feedback ataupun tanya jawab.
Metode pembelajaran ini memanfaatkan teknologi melalui media video conference, phone conference, atau chatting online.
Mengapa dibutuhkan Blended Learning tidak e – learning saja ? Karena pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran dua arah. Peserta memerlukan feedback dari fasilitator dan sebaliknya. Dengan cara ini, maka akan didapatkan hasil belajar yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Sedangkan untuk metode e-learning itu sendiri tidak selalu memberikan hasil yang maksimal. Mengapa? karena setiap orang bisa belajar kapanpun dan dimanapun selama tersambung jaringan internet, sedangkan setelah kita membaca materi tersebut. Pasti setiap orang membutuhkan teman untuk diskusi dan membutuhkan feedback secara langsung, sama seperti training konvensional di ruang kelas. Oleh sebab itu, metode e-learning kebanyakan membuat orang tidak bisa bertahan lama dalam belajar dan tidak terlalu termotivasi, karena untuk memotivasi sangatlah dibutuhkan interaktif dan memerlukan orang lain
Oleh sebab itu, Blended Learning sangat dibutuhkan karena dapat mengakomodasi perkembangan teknologi yang luas saat ini tanpa harus meninggalkan pembelajaran tatap muka dikelas dengan menggabungkan pembelajaran dengan e-learning. Selain Blended Learning juga dapat meminimalisasi investasi training serta meingkatkan hasil pembelajaran.
Untuk melengkapi Blended Learning tersebut, maka Managemet Development International menghadirkan aplikasi TACK TMI Coach, dalam aplikasi tersebut akan ada video learning serta quiz harian yang harus dijawab oleh para peserta training agar setelah mereka mengikuti sesi online dan offline, mereka tetap terpantau.
Oleh sebab itu, apabila Anda membutuhkan informasi lebih lengkap lagi, jangan ragu hubungi MDI.[]
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!