Turnover Karyawan: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Turnover karyawan adalah fenomena pergantian atau perpindahan karyawan dari suatu perusahaan, baik karena pengunduran diri, pemecatan, pensiun, atau sebab lainnya. Fenomena ini menjadi salah satu tantangan terutama bagi para HRD. Tentunya hal ini akan sangat merugikan bagi organisasi karena memerlukan biaya lebih untuk perekrutan karyawan baru. Selain itu, masalah lainnya yang akan timbul adalah menurunnya produktivitas tim karena kehilangan karyawan serta menemukan dan menyesuaikan kehadiran karyawan baru. Oleh karena itu, penting bagi HRD untuk memahami jenis, penyebab, dan cara mengatasi turnover karyawan untuk memastikan stabilitas dan produktivitas tim dalam organisasi.
Jenis Turnover Karyawan
1. Turnover Sukarela (Voluntary Turnover)
Turnover sukarela terjadi ketika karyawan memutuskan untuk meninggalkan perusahaan atas kemauan mereka sendiri. Biasanya alasannya terdiri dari:
a. Peluang Karir yang Lebih Baik
Banyak karyawan pindah ke perusahaan lain untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi atau gaji yang lebih besar.
b. Kepuasan Kerja yang Rendah
Ketidakpuasan terhadap pekerjaan, lingkungan kerja, atau manajemen mendorong karyawan untuk mencari pekerjaan di tempat lain.
c. Keseimbangan Kehidupan dan Kerja
Karyawan yang merasa keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan mereka terganggu mungkin memilih mencari pekerjaan dengan jam kerja yang lebih fleksibel atau beban kerja yang lebih ringan.
2. Turnover Tidak Sukarela (Involuntary Turnover)
Turnover tidak sukarela terjadi ketika perusahaan memutuskan hubungan kerja dengan karyawan. Alasan yang umum meliputi sebagai berikut:
a. Kinerja yang Buruk
Karyawan yang tidak memenuhi standar kinerja perusahaan mungkin akan dipecat.
b. Restrukturisasi Perusahaan
Perusahaan melakukan pengurangan karyawan karena perubahan strategi bisnis atau efisiensi operasional.
c. Masalah Disiplin
Pelanggaran terhadap kebijakan perusahaan atau kode etik dapat menyebabkan pemutusan hubungan kerja.
3. Turnover Fungsional (Functional Turnover)
Turnover fungsional mengacu pada kepergian karyawan yang berperforma rendah atau yang tidak cocok dengan budaya perusahaan. Dalam beberapa kasus, turnover jenis ini dapat menguntungkan perusahaan karena memberikan ruang bagi karyawan yang lebih berkualitas.
4. Turnover Disfungsional (Dysfunctional Turnover)
Turnover disfungsional terjadi ketika karyawan yang berkinerja tinggi atau memiliki potensi besar meninggalkan perusahaan. Ini berdampak negatif pada perusahaan karena kehilangan bakat yang sulit digantikan.
Penyebab Turnover Karyawan
1. Kepuasan Kerja yang Rendah
Kepuasan kerja menjadi faktor kunci dalam retensi karyawan. Karyawan yang tidak puas dengan pekerjaannya cenderung mencari peluang di tempat lain. Selanjutnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja meliputi gaji, tunjangan, lingkungan kerja, hubungan dengan rekan kerja dan atasan, serta peluang pengembangan karier.
2. Kepemimpinan yang Buruk
Kepemimpinan yang tidak efektif menyebabkan ketidakpuasan di kalangan karyawan. Oleh karena itu, pemimpin yang tidak mampu memberikan arahan yang jelas, umpan balik yang konstruktif, atau dukungan emosional membuat karyawan merasa tidak dihargai dan tidak termotivasi.
3. Kurangnya Peluang Pengembangan Karier
Karyawan yang merasa tidak memiliki kesempatan untuk berkembang atau naik jabatan di dalam perusahaan cenderung mencari pekerjaan di tempat lain yang menawarkan peluang karir yang lebih baik.
4. Kompensasi yang Tidak Kompetitif
Selanjutnya, gaji dan tunjangan dapat menjadi penyebab turnover karyawan lainnya. Gaji dan tunjangan yang tidak kompetitif dibandingkan dengan pasar kerja mendorong karyawan untuk mencari pekerjaan di perusahaan lain yang menawarkan kompensasi yang lebih baik.
5. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat
Lingkungan kerja yang penuh tekanan, konflik, atau tidak mendukung kesejahteraan karyawan menyebabkan stres dan ketidakpuasan yang pada akhirnya mendorong karyawan untuk keluar.
6. Tidak Ada Keseimbangan Kehidupan dan Kerja
Karyawan yang merasa mereka harus mengorbankan kehidupan pribadi untuk pekerjaan cenderung mencari pekerjaan dengan keseimbangan kerja dan kehidupan yang lebih baik.
7. Kultur Perusahaan yang Tidak Sesuai
Ketidaksesuaian antara nilai-nilai pribadi karyawan dengan kultur perusahaan dapat menyebabkan ketidakpuasan dan mendorong karyawan untuk mencari lingkungan kerja yang lebih cocok dengan nilai-nilai mereka.
8. Kurangnya Pengakuan dan Apresiasi
Karyawan yang merasa tidak mendapatkan pengakuan atau apresiasi atas kerja keras mereka mungkin merasa tidak dihargai dan mencari tempat kerja yang lebih mengapresiasi kontribusi mereka.
9. Hubungan yang Buruk dengan Rekan Kerja
Hubungan interpersonal yang buruk dengan rekan kerja atau tim dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman dan mendorong karyawan untuk mencari lingkungan yang lebih harmonis.
10. Ketidakjelasan Tugas dan Harapan
Ketidakjelasan mengenai tugas dan harapan pekerjaan dapat menyebabkan kebingungan dan stres, yang pada akhirnya dapat mendorong karyawan untuk mencari pekerjaan dengan deskripsi tugas yang lebih jelas.
Cara Mengatasi Turnover Karyawan
1. Meningkatkan Kepuasan Kerja
Pertama-tama, perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung. Dengan demikian, memberikan pengakuan atas prestasi karyawan, menawarkan fleksibilitas kerja, dan menciptakan budaya perusahaan yang inklusif dapat secara signifikan meningkatkan kepuasan kerja.
2. Mengembangkan Program Pelatihan dan Pengembangan
Selain itu, menyediakan program pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan akan membantu karyawan merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkembang. Dalam hal ini, perusahaan memerlukan vendor training untuk merencanakan program pelatihan yang tepat. Salah satunya yaitu MDI Tack, MDI Tack merupakan vendor training yang telah terverifikasi kredibilitasnya, dengan pengalaman memberikan training kepada lebih dari 2000 perusahaan selama 30 tahun terakhir.
3. Meningkatkan Kepemimpinan
Selanjutnya, memperkuat kemampuan kepemimpinan di semua tingkat manajemen sangat penting. Pemimpin yang efektif mampu memberikan arahan yang jelas, umpan balik yang konstruktif, serta mendukung dan memotivasi karyawan mereka. Salah satu cara ampuh untuk meningkatkan kepemimpinan adalah dengan menyelenggarakan leadership training atau pelatihan kepemimpinan kepada para manajer atau supervisor organisasi.
4. Menawarkan Kompensasi yang Kompetitif
Lebih jauh lagi, memastikan bahwa gaji dan tunjangan yang ditawarkan sebanding atau lebih baik dari rata-rata pasar dapat membantu mempertahankan karyawan. Selain gaji pokok, tunjangan kesehatan, bonus, dan insentif lainnya juga sangat penting.
5. Menciptakan Keseimbangan Kehidupan dan Kerja
Di samping itu, perusahaan dapat mengadopsi kebijakan yang mendukung keseimbangan kerja dan kehidupan, seperti fleksibilitas jam kerja, opsi kerja jarak jauh, dan cuti yang memadai. Hal ini akan membantu mengurangi stres dan meningkatkan retensi karyawan.
6. Membangun Hubungan yang Baik dengan Karyawan
Membina hubungan yang baik antara manajemen dan karyawan meningkatkan loyalitas dan retensi. Mendengarkan masukan karyawan, mengadakan pertemuan rutin, dan menyediakan saluran komunikasi yang terbuka adalah langkah-langkah penting dalam membangun hubungan yang kuat.
7. Melakukan Analisis Turnover
Lebih lanjut, melakukan analisis terhadap data turnover membantu perusahaan memahami tren dan penyebab turnover yang spesifik. Dengan demikian, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat untuk mengatasi masalah yang ada.
8. Mengembangkan Kultur Perusahaan yang Positif
Terakhir, membangun kultur perusahaan yang positif dan inklusif membuat karyawan merasa lebih terhubung dengan organisasi. Ini dapat dilakukan melalui inisiatif seperti team building, pengakuan atas nilai-nilai perusahaan, dan mendorong kolaborasi antar tim.
Secara keseluruhan, turnover karyawan adalah isu yang kompleks dan multifaset yang memerlukan perhatian dan strategi khusus untuk diatasi. Memahami jenis-jenis turnover, penyebabnya, dan cara-cara mengatasinya membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas. Dengan mengambil langkah-langkah proaktif, perusahaan dapat mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan produktivitas serta kepuasan kerja karyawan.
Jika Anda tertarik untuk menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan untuk karyawan perusahaan Anda, segera hubungi MDI Tack selaku vendor pelatihan karyawan terbaik yang kemampuannya telah diakui oleh lebih dari 2000 perusahaan di Indonesia maupun ASEAN.
Hubungi kami, dan rencanakan pelatihan terbaik bagi karyawan perusahaan Anda sekarang juga!
Segera Konsultasikan Dengan Kami Melalui:
Telp: (+62)851-7546-9337
Email: Training@mditack.co.id
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!