Prinsip-Prinsip Mengelola Keuangan Pribadi
Mengelola keuangan pribadi sangatlah penting namun seringkali bukan menjadi prioritas utama semua orang. Pengelolaan keuangan yang baik akan memberikan ketenangan hidup kita saat ini maupun masa mendatang, terutama dalam menikmati masa pensiun di hari tua.
Sebesar apapun pendapatan kita, tidak akan pernah cukup jika kita tidak dapat mengelola keuangan pribadi kita secara efektif. Berikut adalah beberapa prinsip dasar dalam mengelola keuangan pribadi yang dapat kita mulai lakukan dari sekarang dan membentuk kebiasaan pengelolaan keuangan efektif.
Membaca artikel atau buku terkait keuangan pribadi hanyalah langkah awal, tetapi tidak akan berarti jika kita tidak mengambil tindakan nyata untuk mewujudkannya. Kita perlu mulai dari sekarang, tanpa menunda.
Hutang kartu kredit adalah musuh nomor satu dari pengelolaan keuangan pribadi. Bunga hutang kartu kredit yang tertunggak akan semakin membengkak dan memberati keuangan kita. Maka penting sekali untuk memastikan kita melunasi seluruh hutang kartu kredit setiap bulannya dan berhati-hati saat terpaksa menarik tunai menggunakan kartu kredit. Jika perlu, batasi jumlah kepemilikan kartu kredit dan batasi pembelanjaan menggunakan kartu kredit agar dapat lebih mengendalikan kartu kredit.
Kita perlu memahami perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Tidak ada salahnya jika sesekali kita memanjakan diri sendiri namun penting bagi kita untuk menyadari apakah hal tersebut termasuk dalam kebutuhan yang memang diperlukan atau hanya keinginan yang sebenarnya tidak harus dipenuhi. Kemampuan untuk membedakan keduanya akan membawa manfaat besar bagi pengelolaan keuangan yang lebih efektif dan menghindari pembelian spontan.
Agar kita dapat mengelola keuangan kita secara efektif, kita perlu hidup cukup sesuai dengan pendapatan kita, bahkan sebaiknya kita menganggarkan pembelanjaan kurang dari pendapatan total kita agar ada alokasi dana untuk menabung atau berinvestasi. Lacaklah pembelanjaan setiap bulannya dan ciptakanlah anggaran belanja untuk bulan berikutnya. Pangkaslah pembelanjaan yang dapat ditunda atau bahkan tidak perlu.
Sebelum membayar dan berbelanja, sisihkan terlebih dahulu minimal 10% untuk ditabung. Jika perlu bukalah satu rekening tabungan tambahan tanpa kartu ATM dan gunakanlah fasilitas transfer berkala dari bank yang secara otomatis mentransfer dana setiap akhir bulannya. Manfaatkan dana ini untuk diinvestasikan, baik melalui tabungan, deposito, obligasi, reksadana dan sebagainya.
Hanya diri kita sendiri yang tahu apa yang mau kita capai secara keuangan. Kita perlu merenungkan apa yang ingin kita capai secara keuangan, misalnya membeli rumah, berlibur bersama keluarga, membeli mobil, menyekolahkan anak dan sebagainya. Tetapkanlah sasaran keuangan untuk tahun mendatang, lima tahun mendatang dan sepuluh tahun mendatang.
Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang pengelolaan keuangan pribadi. Sekarang ini dengan adanya internet, kita dapat mengakses berbagai macam ilmu dan pengetahuan. Tidak ada salahnya pula jika kita berkonsultasi dengan seseorang yang kita percayai atau pakar dalam bidang keuangan, terutama sebelum membuat keputusan keuangan signifikan seperti membeli rumah, mengambil KPR dan sebagainya. Semakin banyak informasi, kita akan dapat semakin membuat keputusan keuangan secara lebih bijaksana dan mengantisipasi resiko terkaitnya.
Kita perlu melindungi diri terhadap resiko masa mendatang yang dapat berdampak signifikan secara keuangan. Perlindungan disini termasuk asuransi kesehatan, asuransi kebakaran rumah, dan sebagainya. Pertimbangkan prioritasnya dan diskusikan dengan beberapa agen asuransi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan rekomendasi yang sesuai dengan situasi pribadi Anda.
MDI News No. 220/XXI/Desember 2015
Untuk informasi dan jadwal training lebih lanjut silahkan hubungi kami di nomor 021-668 1571 atau 021-668 1572 atau kirimkan email ke training@mditack.co.id