Apakah Sulit Menjadi Pemimpin Di Saat Ini?

Apakah Sulit Menjadi Pemimpin Di Saat Ini?

Memang bukan hal mudah untuk menjadi pemimpin di sebuah organisasi. Karena kalau itu mudah, tentu akan banyak orang yang bisa menduduki posisi pemimpin. Bahkan dalam bergai kesempatan training yang pernah kami lakukan, yang terdiri dari berbagai perusahaan, kami menemukan beberapa tantangan seputar kepemimimpinan yang dihadapi peserta:

  • Bawahan sulit diatur
  • Tugas dan tanggung jawab kurang jelas
  • Sulitnya kordinasi antar tim
  • Hilangnya motivasi untuk melaksanakan tugas
  • Bawahan yang kecewa dengan aturan
  • Lambatnya menangani masalah di lapangan

 

Untuk itu, memiliki skill kepemimpinan yang mumpuni, merupakan satu hal yang perlu dimiliki oleh setiap individu sehingga kita bisa menjadi pimpinan yang baik.  Hal ini pula yang dirasakan oleh klien kami dari perusahaan yang bergerak di tambang emas. Kesadaran untuk terus meningkatkan keahlian kepemimpinan perlu ditumbuhkan sehingga setiap individu yang ditunjuk sebagai supervisor-manager bisa melaksanakan fungsi kepemimpinan itu sendiri.

Dalam pelatihan kepemimpinan yang dilakukan secara offline dengan diikuti dari lebih dari 250 peserta level Supervisor, kami memfokuskan pada 3 topik utama.

  1. Mindset seorang Supervisor

Mengemban tugas menjadi Supervisor adalah hal yang berbeda. Bisa jadi masa kerja bawahan lebih lama dari kita. Tapi ketika kita menjadi Supervisor, kita perlu memahami peran yang sebenarnya. Pada block 1, mindset seorang Supervisor pun perlu ditata kembali, sehingga kita bisa bertanggung jawab kepada pekerjaan, bisa bersikap professional, dan memiliki sikap mental juara, serta mau mengambil inisiatif.

 

  1. Meningkatkan Personal Productivity

Produktivitas merupakan sebuah issue yang banyak dikeluhkan oleh berbagai perusahaan. Untuk itu, pada Block 2, peserta diberikan kesadaran tentang waktu, pentingnya mengelola waktu, bagaimana memprioritaskan pekerjaan, melakukan delegasi kepada bawahan.

 

Sementara itu, harus diakui bahwa menurunnya produktivitas juga kerap terjadi karena lemahnya komunikasi antar individu. Dan pada pertemuan di Block 2 ini, peserta juga dibekali dengan komunikasi: Dasar-dasar komunikasi, hambatan komunikasi, teknik berkomunikasi dengan orang yang berbeda generasi dan berbeda kepribadian.

 

  1. Mengatasi Masalah Mendesak & Kompleks

Berbicara masalah, semua oraganisasi pasti punya masalahnya sendiri. Dan semakin besar organisasi, maka semakin beragam masalah yang terjadi. Untuk itu, pada training offline ini kami menekankan bahwa seorang Supervisor perlu menjadi bagian yang mampu mengurai masalah yang terjadi di tempat kerja. Bukan malah nambahin masalah.

 

Untuk itu, pelatihan pada Block ke 3 ini fokus bagaimana seorang Supervisor bisa memiliki Prespektif yang tepat terhadap masalah. Sebab jika tidak, masalah hanya dipandang sebagai hambatan dan tanpa ada solusi yang berarti. Setelah perspektif masalahnya sudah tepat, maka tahap selanjutnya mereka diperkenalkan dengan tools Problem Solving and Decision Making. Yang menarik, dari tools ini peserta juga diajak untuk mencoba, melihat masalah yang terjadi diarea pekerjaan, lalu tahapan yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Program pelatihan karyawan yang berjalan untuk 11 batch dan lebih dari 3 bulan lamanya ini diapreasisiasi oleh banyak pihak: dari peserta yang mengikuti mereka merasa senang dengan adanya pelatihan. Bahkan tidak sedikit yang berharap untuk dilakukan kembali dimasa yang akan dating. Sementara dari amanajemen juga merasa senang melihat perubahan di tempat kerja, bahwa mereka antusias untuk melakukan perbaikan dan menerapkan materi-materi yang diajarkan. Meskipun hasilnya belum begitu terlihat, tapi setidaknya mereka sudah melangkah untuk membuat organisasi menjadi lebih baik. Sekarang, bagaimana dengan organisasi Anda?

 

Oleh: Arif Hidayat – Fasilitator MDI Tack

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *