3 Tips Mempersiapkan Pembuatan Video Learning

3 Tips Mempersiapkan Pembuatan Video Learning

Di era digitalisasi, metode pembelajaran di berbagai tingkat mulai menggunakan video sebagai media pembelajaran online. Bukan hanya di tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Tingkat Universitas, kini para praktisi training pun mulai menggunakan media video. Video Pembelajaran atau Video Learning mulai berusaha dibuat oleh para pengajar dengan berbagai cara bahkan meskipun terdapat berbagai keterbatasan saat proses pembuatannya. Proses persiapan dan pembuatan Video Pembelajaran (Video Learning) adalah hal yang penting untuk diperhatikan agar hasil produksi dapat digunakan dengan maksimal. Berikut adalah tiga tips yang perlu diperhatikan dalam persiapan untuk membuatan Video Learning sebagai Video Pembelajaran dalam pelaksanaan training:

1. Kenali peserta dan kebutuhannya

Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah mengetahui peserta yang akan menyaksikan Video Learning ini. Akan sangat baik apabila Anda memahami kultur, latar belakang pendidikan juga spesifikasi pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab peserta dalam kesehariannya.  Selain itu Anda perlu juga memahami kebutuhan peserta training, agar Video Learning dapat dikonsepkan sesuai dengan kebutuhan tersebut. Misalnya, apabila Anda hendak membuat Video Learning bagi sales. Pahami dahulu seperti apa dunia penjualan itu juga kendala yang sering dihadapi dalam penjualan. Akan lebih baik lagi apabila Anda mehami kendala yang dialami para sales yang akan menjadi peserta training yang menggunakan Video Learning yang akan Anda buat. Jangan lupakan hal yang terpenting untuk mengenal secara dalam industri dari pekerjaan para peserta training penonton Video Learning ini. Semakin spesifik Anda mengetahui mengenai mereka, akan semakin mudah untuk Anda membuat Video Learning yang relevan sebagai Video Pembelajaran peserta.

2. Tetapkan jenis video yang akan diproduksi

Tanyakan mengenai apa yang ingin Anda capai melalui yang akan dibuat, misalnya: untuk memberikan tips bekerja atau untuk menunjukkan standar prosedur dari suatu sistem. Untuk contoh yang pertama, yaitu: memberikan tips bekerja, bisa saja dibuat dengan Video Learning berbentuk animasi atau pun monolog. Sedangkan untuk menunjukkan standar prosedur suatu sistem bisa dengan Video Learning berbentuk animasi juga atau menggunakan roleplay (diperagakan orang lain). Video Roleplay juga dapat digunakan untuk menyampaikan suatu konsep dengan Video Learning.

3. Buatlah naskah yang relevan

Pembuatan Naskah seringkali dianggap sepele padahal pembuatan Naskah adalah hal yang sangat penting dalam menentukan kefektifan Video Learning yang digunakan peserta sebagai media pembelajaran.  Naskah yang relevan akan menentukan apakah Video Learning yang dibuat dapat menyampaikan pesan yang diinginkan kepada peserta atau tidak. Dalam proses pembuatan Video Learning nanti, Naskah akan menjadi pegangan untuk melakukan setiap proses shooting dan editing. Naskah yang membingungkan akan membuat tim yang memproses pembuatan Video Learning sulit untuk menemukan pesan dalam Video Learning yang mereka harus buat. Apabila pembuatnya saja bingung, bagaimana dengan peserta yang menonton Video Learning itu? Maka sebelum membuat Naskah yang relevan. Pastikan poin pertama dan kedua berjalan dengan baik dan mintalah penulis yang tidak hanya akrab dengan penulisan skenario. Tapi juga akrab dengan dunia training yang baik untuk menulis Naskah Video Learning yang relevan.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *