Menghadapi New Normal dengan Manajemen Perubahan

Menghadapi New Normal dengan Manajemen Perubahan

Sejak Covid 19 tiba di Indonesia, pandemi ini telah merubah kita dalam banyak aspek kehidupan. Seperti yang kita ketahui manusia tidak akan suka apabila ada perubahan signifikan yang terjadi dalam hidupnya, belum lagi jika perubahan tersebut tidak direncanakan. Namun begitu kita harus segera beradaptasi, apabila kita tidak ingin tertinggal dan menyerah dengan keadaan.

Ada 3 langkah yang akan kita bahas mengenai bagaimana kita mengelola perubahan di level pribadi maupun dalam pekerjaan yang dapat kita lakukan selama pandemi sehingga siap untuk menghadapi New Normal:

  1. Identifikasikan Respon Kita Terhadap Perubahan

Kita harus mengetahui ada 4 respon terhadap perubahan yang biasanya secara berurutan akan kita lalui.

Yang pertama adalah Denial, ketika kita memilih untuk tidak membicarakan perubahan yang akan dan sedang terjadi  karena kita tidak ingin memberikan validasi bahwa perubahaan tersebut benar adanya dan kita harus menghadapinya.

Yang kedua adalah Resistant, dimana kita  merespon dengan rasa marah karena kita tidak menyukai beberapa hal yang harus terjadi seiring dengan perubahan.

Yang ketiga adalah Exploring dimana kita merasa kita sudah harus mencari cara untuk menghadapi perubahan-perubahan yang tak terelakan dan mencari tahu apa yang harus kita pelajari atau miliki untuk beradaptasi dengan keadaan yang baru.

Yang keempat adalah Commitment, fase terakhir dimana kita sdah berdamai atau bahkan lebih menyukai cara-cara yang kita lakukan di masa New Normal daripada yang kita lakukan di masa lalu.

  1. Terus Bergerak Maju

Jika kita sudah mengindentifikasikan respon kita terhadap perubahan dan kita berlum masuk ke fase Commitment, yang harus kita lakukan adalah terus bergerak maju sampai kita mencapai fase Commitment.

Jika kita masih Denial atau Resistant cobalah untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin mengenai apa yang menyebabkan kita harus berubah, apa akibatnya jika kita menolak berubah, dan apa yang sebenarnya kita takutkan dengan perubahaan yang ada.

Dengan mendaftarkan hal tersebut, kita selanjutnya bisa berdiskusi dengan orang-orang yang sudah ada di tahapan Commitent, dan dengarkan jawaban mereka terhadap hasil analisa Anda, dan buatlah sebuah rencana agar Anda bisa segera masuk ke fase Commitment sesegera mungkin.

  1. Mempertahankan Fase Commitment

Seperti yang banyak dikatakan lebih mudah untuk mencapai sesuatu dibanding mempertahankannya. Setelah kita bersedia untuk melakukan hal-hal yang harus kita biasakan saat New Normal. Seperti misalnya menjaga jarak, tidak bersentuhan, lebih memperhatikan kebersihan, ataupun bekerja dengan banyak menggunakan media online, kita harus berpikir bagaimana caranya agar kita tidak terjebak dengan rasa bosan dengan sekian banyak peraturan dan hal-hal yang membatasi kita.

Memiliki support system atau lingkungan yang saling mendukung dan mengingatkan satu sama lain berperan sangat penting disini. Karena itu dimana pun Anda berada jangan bosan untuk menjadi support system yang baik bagi keluarga, sahabat, dan rekan kerja Anda di tempat kerja, agar bersama-sama bisa masuk ke fase New Normal dengan lebih mudah.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *