Sebuah persepsi adalah milik suatu individu. Sejatinya dalam sebuah kelompok atau organisasi memiliki persepsi yang berbeda-beda, apalagi bila dalam sebuah organisasi terdiri dari berbagai generasi. Di sinilah titik pertama potensi sebuah konflik. Namun, menjadi menarik apabila seorang HR dapat membantu Front-Line Manager untuk menyatukan persepsi karyawan dengan management.
Konflik terjadi bila dalam sebuah kelompok atau organisasi yang tidak menemukan titik untuk menyatu, dan itu sulit dihindarkan. Contohnya ketika ada sebuah perubahan prosedur atau kebijakan, atau sesuatu inovasi yang tujuannya adalah untuk masa depan yang positif. enurut Dean G. Pruitt dan Feffrey Z. Rubin, Konflik adalah persepsi mengenai perbedaan kepentingan (perceived divergence of interest). Dengan kata lain, konflik terjadi tidak pandang keadaan dan levelnya. Aspirasi dari masing-masing individu tidak ada yang lebih rendah atau tinggi dari yang lainnya. Konflik dapat terjadi di tempat kerja manapun dan di industri apa pun. Tidak hanya itu, konflik juga bisa terjadi antara individu, antara staf dan pelanggan, atau antara kelompok karyawan yang lebih besar. Sebuah konflik yang tidak ditangani secara cepat, akan berdampak lebih luas. Singkatnya, konflik dapat merusak reputasi bisnis, bahkan merusak bisnis secara keseluruhan. Inilah alasan mengapa mengetahui cara mengelola konflik dengan benar sangat penting.
Peran seorang pemimpin dalam pengelolaan sebuah konflik adalah untuk menjadikan konflik tersebut memiliki dampak yang positif untuk meningkatkan mutu organisasi. Namun, bagaimana cara untuk memahami dan lalu mengelola sebuah konflik? Yaitu dengan penilaian terhadap diri sendiri, analisa aspirasi seputar konflik, bertemu tatap muka dengan individu-individu yang terlibat, mulai memetakan solusi, memilih solusi, melakuan tindakan dan merencakan pelaksanaannya.
Mengelola konflik perlu perhatian khusus, Anda perlu memerhatikan timing, kepentingan dari segala stakeholder yang terpengaruh, gaya berkomunikasi yang baik dalam keadaan yang mungkin sedang tegang, solusi jangka panjang agar kejadian serupa mudah ditangani di kemudian hari, dan apakah kondisi atau konflik ini perlu dikelola oleh pihak yang netral atau tidak. Management Development International, yang telah membantu banyak organisasi dalam pengelolaan dan penanganan konflik dari berbagai industri, saat ini sedang membuka pendaftaran Workshop penyelesaian masalah. Workshop ini dikenal dengan nama HRPractiCase.
Kata “PractiCase” dalam HR PractiCase merupakan sebuah akronim dari kata “Practice” dan “Case”. Sesuai dengan dua kata tersebut, jiwa dari Workshop ini adalah untuk HR berlatih menyelesaikan masalah dengan kasus-kasus real dari berbagai industri.
HRPC pertama kali diselenggarakan pada tahun 2018, berawal dari inisiatif management MDI untuk menjaga hubungan baik dengan klien dan juga menggalangkan semangat transformasi di era perubahan ini. Perubahan yang dimaksud tidak melulu karena adanya generasi baru, akan tetapi juga karena perkembangan bisnis dan teknologi yang cepat. Pada era ini MDI percaya bahwa peran Human Resource (HR) sangat penting untuk membawa dan membantu para pemimpin dalam sensing the urgency, menjadi quick-win initiator dan juga long-term strategic planner untuk masa depan yang lebih baik bagi karyawan, perusahaan dan Republik Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk;
- Untuk mempersiapkan praktisi Human Resource di Indonesia dalam era transformasi
- Untuk membantu mengimplementasikan tujuan Negara Republik Indonesia menjadi SDM yang unggul dalam berKOOMPETISI
- Memberikan tempat bagi praktisi HR untuk berdiskusi lintas industri di Indonesia
Pada bulan Maret 2019 lalu, MDI telah menyelenggarakan HRPractiCase ke dua mengenai bagaimana mengelola generasi Millennial di era tranformasi. Dihadiri oleh 37 praktisi HR dari berbagai industry, mulai dari otomotif, retail, property, hingga media.
Pada tanggal 8 November 2019, MDI kembali menyelenggarakan HRPractiCase #3
Dengan tema Managing Multi-Generational Conflict. Workshop ini akan diselenggarakan di coworking space di bilangan Thamrin, CoHive D.Lab (https://goo.gl/maps/GAtpDXS8rNeegcov8). Peserta mendaftarkan dirinya dengan mengajukan kasus riil di perusahaannya, masing-masing satu kasus yang belum terpecahkan dalam internal perusahaan. Kasus-kasus yang telah terkumpul akan menjadi dasar pembentukkan kelompok dalam Workshop, yang anggota kelompoknya berlatar industri yang berbeda-beda dan kasus-kasus ini akan dipecahkan bersama-sama oleh para HR Practitioners yang hadir, dibantu dengan tim panelis dari MDI.
Workshop ini berdurasi 4 Jam, dengan framework yang telah didesain secara efektif oleh MDI. Sehingga, harapannya adalah peserta membawa pulang sebuah khasanah, pandangan, pendekatan, dan ide baru untuk menyelesaikan permasalahannya. Segera daftarkan diri Anda sebagai HR Practitioner yang siap akan era transformasi!