Sahabat MDI, beberapa waktu lalu ada curhatan lulusan baru alias fresh graduate kampus ternama yang ditawari gaji Rp 8 juta saat melamar pekerjaan.

Curhatan bernada keluhan dari orang itu menjadi viral setelah dibagikan jejaring sosial Twitter @askmenfess belum lama ini.

Ia yang mengaku sebagai lulusan dari Universitas Indonesia (UI) dan tak terima saat ditawarkan gaji Rp 8 juta ketika melakoni tes wawancara kerja.

“Jadi tadi gue diundang interview kerja perusahaan lokal dan nawarin gaji kisaran Rp 8 juta doang. Helloo meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI pak!! Universitas Indonesia,” tulisnya seperti dikutip, Kamis (25/7/2019).

Bagi fresh gradute itu, nominal Rp 8 juta cukup rendah serta tak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Ia enggan disamakan dengan lulusan kampus lain.

“Janga disamain sama fresh graduate kampus lain dong ah. Level UI mah udah perusahaan Luar Negeri (LN), kalau lokal mah oke aja asal harga cocok,” imbuhnya.

Curhatan itu seketika memantik tanggapan dari warganet bahkan sempat menjadi trending topic di jejaring media sosial.

Lalu bagaimana sih tanggapan tim MDI terkait hal ini? Tentu saja tim MDI sebagai lembaga training yang sudah banyak mengembangkan karier lebih dari 50.000 eksekutif dengan 1560 dari berbagai perusahaan di seluruh Indonesia, ingin memeberikan perspektif lain. Nah, kali ini tips ini akan diberikan oleh Arif Hidayat, Trainer MDI.

1. Jangan pernah tukar kesempatan dengan uang
Apapaun latar belakang Anda, kesempatan adalah hal penting yang harus Anda utamakan. Bukan gaji.

Kenapa demikian? Karena ada yang lebih penting dari gaji. Apa itu? Yaitu carilah boss/mentor yang bisa Anda jadikan panutan (etos kerjanya, skills set-nya, pengalaman dan networknya di industri, dst). Semakin besar exposure Anda ke decision maker di tempat tersebut, semakin baik kehidupan Anda ke depan. Sebab Anda akan dapat ‘visibility’ dan bisa belajar/observasi bagaimana keputusan-keputusan penting di tempat itu dibuat.

2. Jangan diam, tapi bicaralah
Ketika Anda melewati proses interview, Anda akan menemukan pertanyaan “Berapa gaji yang Anda harapkan?”. Pada sesi tersebut sudah seharusnya untuk Anda tidak diam. Cobalah menganalisa dengan baik kemampuan diri Anda dengan posisi yang Anda lamar. Selain itu analisa juga bagaimana perusahaan tersebut. Apakah cukup mampu untuk membayar gaji Anda?

3. Berikan respon atau tanyakan sesuatu
Jika Anda merasa bahwa ini adalah karier pertama Anda dalam memasuki dunia kerja, atau Anda sedang mencari tempat untuk bertumbuh, cobalah untuk bertanya sedari awal “bagaimana saya bisa belajar dan berkembang di tempat ini?”.

Hal ini Anda bisa riset perusahaan tersebut. Misalnya bergerak dibidang apa? Seharusnya dari situ Anda bisa melihat ‘opportunity’ yang baik dimana Anda bisa nyemplung ke berbagai kerjaan (variety of projects). Artinya, dengan pekerjaan itu Anda bisa mendapatkan kesempatan untuk berkarier secara dinamis, karena ada banyak projectnya yang bisa Anda tangani. Selain itu, dengan adanya variety of projects Anda akan mendapatkan peluang untuk naik kelas dari waktu ke waktu.

4. Carilah learning curve yang signifikan
Nah, hal selanjutnya yang juga penting untuk Anda utamakan adalah learning curve. Dengan learning curve, diri Anda akan bertumbuh dengan cepat. Caranya bagaimana? Cari tempat yang mengutamakan ide dan inovasi dalam bekerja.

5. Carilah kesempatan untuk belajar dan berkarya
Dalam bekerja, semua orang sudah pasti menjadi yang namanya gaji. Tapi coba deh Anda lihat. Banyak orang yang awalnya berfokus pada gaji, 10 tahun kemudian, kehidupannya hanya sperti itu saja. Kalaupun naik, pasti tidak akan terlalu jauh. Oleh sebab itu, di awal karir Anda, fokuslah untuk mengejar kesempatan belajar dan berkarya. Kesempatan itu bukan Cuma yang bersifat vertical (kemampuan di bidang X naik nilainya dari 5 ke 9), tapi juga kesempatan yang sifatnya horizontal (network, kesempatan explore skillset/ sektor baru, dll).

Apalagi jika usia Anda masih cukup relative muda. Sudah seharusnya yang Anda cari bukan UANG, tapi PELUANG. Bukan fokus pada KENYAMANAN, tapi lebih kepada PEMBELAJARAN”.

Kenapa penting untuk Anda mengejar fokus belajar? Karena dengan BELAJAR, hidup Anda akan BERSINAR.