Tips Menangani Orang Sulit & Menantang di Tempat Kerja

Terkadang dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi kita perlu bekerja sama dengan orang lain. Dan seringkali kita perlu bekerja sama dengan orang yang agak sulit untuk menyelesaikan pekerjaan dan mencapai sasaran kerja kita.

Kita dapat membuat kejadian tersebut merusak suasana hati kita sehingga hari kita menjadi suram. Namun, kita dapat mengembangkan kemampuan diri dalam menghadapi situasi sulit dan menantang. Ingatlah bahwa sebagai satu rantai pekerjaan dan berada dalam satu kapal organisasi, kita membutuhkan mereka dan sebenarnya mereka membutuhkan kita, entah mereka sadari atau tidak.

Berikut adalah beberapa tips agar kita dapat lebih efektif berkomunikasi dan mengelola orang yang cenderung sulit, semoga berguna.

Tetap Tenang

Hindari bersikap agresif dan menghadapi batu dengan batu. Kita perlu tetap mengendalikan diri dan tidak membiarkan emosi mengendalikan kita. Hindari untuk terpancing dan melakukan apa yang dia lakukan. Dengan demikian, kita akan dapat tetap obyektif dalam berpikir dan bertindak sehingga menghindari peningkatan masalah terkait konflik hubungan yang lebih parah. Hitunglah dalam hati sampai sepuluh untuk menenangkan hati dan pikiran. Hindari mengatakan atau melakukan sesuatu dalam kondisi emosi tinggi agar tidak kita sesalkan di kemudian hari. Jika setelah hitungan kesepuluh masih merasa emosi, ambil waktu untuk menenangkan diri dan kembali menghadapi isu tersebut setelah lebih tenang.

Refleksi Diri

Apakah dia dianggap menyulitkan oleh semua orang atau kita saja? Jika hanya kepada kita saja, maka kita perlu melakukan refleksi diri apakah kita perlu secara tidak sengaja dan tidak sadar menyinggung dia. Minta pendapat dari rekan lainnya dan jika memang demikian, berbesar hatilah dan meminta maaf untuk membersihkan suasana. menyelesaikan pekerjaan. Contoh lain seseorang yang tegas dan cepat mengambil keputusan bisa jadi memiliki nada bicara yang tegas dan tajam, walaupun tidak dalam kondisi emosi tinggi. Carilah kekuatan dia dan berfokuslah pada hal tersebut. Puji dan berikanlah apresiasi sehingga dia tahu bahwa kita menghargai dia.

Cari Hal Positif

Setiap orang pasti punya kelemahan dan kekuatan diri. Dan terkadang suatu aspek kepribadian ibarat dua sisi mata uang, yakni dapat berkontribusi pada kekuatan maupun kelemahan dia. Misalnya seseorang yang perfectionist akan menghasilkan kerja yang akurat, lengkap dan teliti, namun disisi lain mungkin akan dinilai lambat

Let It Go

Jika merasa tidak ada hal penting yang menjadi resiko, kita dapat memutuskan untuk membiarkannya dan tidak berusaha mengubah orang tersebut. Yang perlu kita kembangkan adalah keterampilan mengelola dia secara lebih efektif dengan mencari tahu pola, kebiasaan, cara atau waktu yang tepat ketika kita perlu berkomunikasi dengan dia di kemudian hari. Minta pendapat dari rekan lain yang juga sering berhubungan dengan orang tersebut. Sulit untuk mengubah orang lain, tetapi kita dapat mengubah pendekatan kita.

Empati

Bisa jadi maksud dia sebenarnya tidak demikian atau ada suatu situasi yang menyebabkan dia berperilaku demikian. Mungkin kemarahan dia sebenarnya tidak ditujukan pada kita tetapi pada hal atau orang lain. Ambil sudut pandang dia dan selesaikan kalimat ini: “Pasti sulit di posisi dia karena …”

Pisahkan Isyu Dari Orang

Dalam setiap komunikasi terdapat dua aspek utama terlibat, topik yang sedang dibicarakan dan hubungan kita dengan orang terkait. Maka, kita perlu memisahkan keduanya dan menganalisis dimana masalah sebenarnya. Dengan demikian, kita dapat lebih fokus menyelesaikan masalah sebenarnya tanpa mencampurkan keduanya sehingga bisa jadi aspek yang tadinya tidak ada masalah menjadi ada masalah.

Humor Secara Tepat

Jika digunakan secara tepat, humor dapat mencairkan suasana. Seorang teman mengucapkan apakabar pada seseorang dan tidak mendapatkan respons apapun, bahkan tidak ada senyuman. Teman tersebut kemudian, secara santai merespon dengan mengatakan “wah sebaik itu ya?! Amin” Suasana menjadi lebih cair dan mampu memicu senyuman dari orang yang bersangkutan. Di kemudian hari, hubungan menjadi lebih santai dan terbuka. Dapat saja teman saya itu tidak merespon secara positif sehingga kualitas hubungan menjadi stagnan atau malah menurun.

Bersikap Dewasa

Selesaikan konflik secara dewasa. Kita bisa meminta nasehat pada orang lain tetapi sebatas itu, tanpa melebar ke hal lain sehingga berkembang menjadi gosip kantor. Jika dirasa sebagai hal yang sensitif, mintalah pendapat dengan tidak menyebutkan nama. Konflik kecil dapat tumbuh menjadi lebih kompleks jika ditambah dengan perseturan kubu siapa membela siapa dan dibungkus oleh gosip dan informasi tidak benar.

Bersikap Proaktif & Asertif

Jika merasa tersinggung dengan perkataan atau tindakan orang lain, kita dapat secara proaktif dan asertif menyampaikan pada dia. Lakukan percakapan di tempat yang privat sehingga tidak bisa didengar orang lain dan tidak ada pihak yang merasa dipermalukan. Kita perlu mengasah cara penyampaian kita agar tidak ada nuansa menyalahkan atau memojokkan orang tersebut. Mulailah dengan berbagi perasaan Anda ketika mendengar atau mendapat perlakuan tersebut.

Semoga tips-tips ini berguna untuk kamu. Ayo segera diterapkan.