Leading Teams When You Are Not The Boss

Beberapa situasi dalam lingkungan pekerjaan membutuhkan kita untuk menjadi seorang pemimpin terhadapa orang-orang yang bukan anak buah langsung kita. Rapat koordinasi, teleconference call, atau tim proyek yang melibatkan berbagai departemen mengharuskan kita terkadang berperan sebagai pemimpin dari orang lain dari departemen lain. Beberapa organisasi modern bahkan menerapkan struktur yang mendatar atau lean sehingga banyak aktivitas berlangsung secara matriks dan tidak senantiasa mengikuti alur struktur organisasi.

TACK International menyadari bahwa lingkungan kepemimpinan semacam ini membutuhkan serangkaian kompetensi yang berbeda daripada pendekatan kepemimpinan tradisional. Peran pemimpin yang dibutuhkan dalam tim semacam ini berbeda dari peran pemimpin supervisor atau manajer dalam struktur organisasi.

Beberapa supervisor atau manajer handal pun menemui kesulitan ketika perlu melakukan transisi gaya memimpin tim semacam ini. Maka untuk membantu Anda dalam memimpin tim melalui pengaruh, berikut adalah beberapa tips dalam memimpin tim yang bukan anak buah langsung Anda (Leading Teams When You Are Not The Boss) :

MENGUBAH MINDSET KEPEMIMPINAN

Langkah pertama adalah dengan mengubah perspektif kepemimpinan Anda. Anggota tim akan mencakup orang dari berbagai latar belakang, fungsi, departemen, dan sebagainya dengan posisi struktural yang mungkin sama atau bahkan lebih tinggi daripada kita sebagai pemimpin tim. Pemimpin perlu menyadari bahwa untuk mencapai sasaran, dia tidak bisa sebatas mengandalkan kepatuhan anggota timnya.

Dalam tim demikian, kita sebagai pemimpin tim tidak memiliki wewenang struktural sedangkan anggota tim terkadang memiliki berbagai kesibukan lain terkait pencapaian target kerja pribadi dan departemennya masing-masing. Dengan demikian, pemimpin menghadapi tantangan tersendiri untuk mendapatkan pengakuan dan pengaruh guna mencapai sasaran kerja dari tim tersebut.

TACK International merumuskan peran utama dari pemimpin tim proyek lintas departemen adalah sebagai berikut :

  • Mengartikulasikan visi tim
  • Membangun budaya tim
  • Mengelola dinamika tim
  • Menjaga fokus perkerjaan tim
  • Mengevaluasi kinerja tim

PROSES DAN DINAMIKA TIM

Agar pemimpin dapat mengembangkan sekelompok “orang asing” menjadi suatu tim kerja kohesif, pemimpin perlu memahami proses dan dinamika yang dibutuhkan dalam transformasi tersebut. Tantangan yang dihadapi pemimpim dalam proses transformasi ini akan berbeda-beda sesuai tahapan pengembangan tim. Maka, pemimpin perlu memahami timnya ada di tahapan mana dan apa yang perlu dia lakukan untuk membawa timnya ke tahapan selanjutnya secara lebih tepat.

PENGARUH PERSONAL

Pemimpin perlu menginvestasikan waktu dan energi lebih untuk membangun partisipasi, pemberdayaan dan kreativitas dalam tim kerja. Pemimpin akan dapat lebih sukses jika mengenal dan memiliki hubungan kuat dengan masing-masing anggota tim. Dengan memahami profil karakter, motivasi, gaya bekerja, serta preferensi komunikasi mereka, pemimpin akan lebih mampu mengadaptasikan pendekatan yang digunakan untuk menciptakan pengaruh sesuai dengan preferensi tersebut.

MELIBATKAN SEMUA

Seorang pemimpin tim semacam ini perlu menyadari bahwa dia tidak diharapkan untuk mengetahui semua jawaban atau selalu mampu memberikan ide cemerlang. Fungsi pemimpin di dalam tim seperti ini cenderung lebih pada mengkoordinasikan kekuatan berpikir semua anggota tim untuk bersama menyelesaikan masalah dan memunculkan ide inovatif. Maka, pemimpin perlu membuka diri dan anggota timnya dengan senantiasa bertanya dan meminta pendapat dari anggota tim.

Pemimpin perlu mempercayai anggota timnya dan menggali masukan sejak awal dan selama proyek berlangsung melalui serangkaian proses komunikasi interaktif. Untuk itu, penting sekali bagi pemimpin untuk menciptakan suasan kondusif dimana setiap ide atau masukan baru didengarkan tanpa penilaian atau judgement.

KOMUNIKASI DAN KOORDINASI

Keterampilan komunikasi menjadi bagian penting dalam kompetensi pemimpin tim semacam ini terutama. Beberapa tim kerja tidak dapt bertemu terlalu sering karena memiliki tugas dan pekerjaan sehari-hari. Akibatnya biasanya tim perlu melakukan koordinasi melalui media tidak langsung seperti virtual meeting, teleconference call, email, dan sebagainya. Maka, komunikasi dan koordinasi menjadi penting agar setiap anggota tim dapat mencapai tenggat waktunya masing-masing dan pada akhirnya tenggat waktu bersama keseluruhan proyek.

Selain itu, salah satu peran pemimpin adalah menjadi penghubung tim dengan pihak eksternal dan stakeholder. Pemimpin akan perlu menyampaikan komunikasi keluar tim, seperti melaporkan kemajuan proyek, amupun kedalam tim, seperti kebijakan proyek baru.

MDI News No. 239/XXIII/Juli 2017