The Benefit of Assertive, Aggresive, & Passive
Setiap dari orang yang dapat berkomunikasi secara asertif pasti memahami cara untuk dapat berkomunikasi yang tepat sasaran, langsung dan tidak bertele-tele. Mereka akan dengan jujur dan terbuka menyatakan hak dan kebutuhannya kepada orang lain. Kemampuan asertif terkadang muncul secara alami bagi beberapa orang, tetapi saya percaya bahwa keahlian ini dapat dipelajari oleh semua orang. Orang-orang yang punya kemampuan asertif tinggi selalu dapat mengurangi konflik interpersonal (hubungan dengan orang lain) dengan mudah. Hal ini menjadi salah satu cara yang ampuh untuk dapat mengurangi stres. Berikut ini adalah penjelasan mengenai sifat asertif, agresif dan pasif (the benefit of assertive, aggresive, & passive) :
Perbedaan Asertif, Agresif dan Pasif
Contoh sederhana adalah apa respon dari kita ketika seseorang tiba-tiba menyerobot mendahului kita dalam antrian panjang di depan loket ATM. Berikut adalah jawaban berbeda – beda dari masing-masing tipe orang :
Orang yang bersikap asertif akan mengekspresikan dirinya dengan menghormati orang lain. Ia juga mengharapkan yang terbaik untuk orang lain, menghormati dirinya sendiri, berpikir “win-win solution” dan mengupayakan kesepakatan yang adil tanpa merugikan siapapun. Orang yang asertif akan merespon kejadian itu dengan mengatakan, “Tolong jangan serobot, saya sudah lama mengantri. Antrinya dari belakang”.
Orang yang agresif cenderung bersikap manipulatif, menguntungkan diri sendiri dengan cara mengecoh orang lain, bersikap kasar, kejam dan kurang menghormati orang lain sehingga dia kehilangan martabatnya. Mencari kemenangan dengan mengorbankan orang lain dan mau menciptakan konflik yang tidak perlu. Orang yang agresif akan merespon dengan marah dan berkata, “Hei, jangan menyerobot. Saya sudah daritadi antri, mundur ke belakang.”
Sedangkan orang yang pasif tidak tahu bagaimana cara mengkomunikasikan perasaannya dengan cara yang tepat dan benar kepada orang lain. Dia cenderung takut menghadapi konflik yang akan timbul bila dia mengekspresikan pikiran atau perasaannya secara terbuka. Dia membiarkan kebutuhannya tidak terpenuhi, haknya diambil orang lain dan menutupi perasaannya agar tidak terjadi konflik. Selalu membiarkan dirinya dipihak yang kalah dan membiarkan orang lain menang. Sehingga mereka akan membiarkan orang tersebut berdiri di depannya dengan hati yang kesal, karena menghindari konflik.
Manfaat dari sikap asertif
Dapat membentuk pribadi mempunyai banyak sikap yang positif dalam segi kehidupan. Orang yang asertif jarang memiliki konflik dengan orang lain, dengan demikian jarang mengalami stres. Orang asertif selalu mendapatkan yang diinginkan dan juga menolong orang lain untuk mendapatkan haknya atau yang diinginkan.
Sebaliknya orang yang agresif cenderung mengasingkan orang lain dan akhirnya menimbulkan stres yang sebetulnya tidak perlu terjadi kalau dia mau bersikap asertif. Orang yang bersikap agresif sering konflik dan jarang dapat dukungan sosial dari orang lain.
Sedangkan orang pasif selalu menghindari konflik dengan cara menghindar dari komunikasi untuk mengekspresikan pikiran, perasaan dan kebutuhannya. Dia selalu merasa menjadi korban, tetapi terus menerus menghindari konfrontasi, hingga mencapai puncak kemarahannya, sampai akhirnya melepaskan kemarahannya dengan sikap agresif.
Mengelola stress dengan bertindak asertif
Kurangnya komunikasi adalah persoalan terbesar yang menyebabkan stress di tempat kerja dan rumah. Stress akan Anda rasakan manakala Anda tidak mampu mengungkapkan kebutuhan, keprihatinan, dan frustasi Anda. Dengan menjadi asertif akan membantu Anda berkomunikasi tanpa menyebabkan stress kepada Anda maupun orang lain. Sikap asertif adalah ketrampilan yang bisa dipelajari dan dipraktekkan.
Komunikasi asertif adalah mengekpresikan diri Anda secara mantap dengan cara yang elegan menyangkut apa yang penting bagi Anda. Cobalah belajar untuk mendefinisikan problem Anda, menyampaikannya pada orang lain dan ekpresikan perasaan Anda.
Tetapkanlah dalam rencana Anda untuk menjadi asertif dan bangunlah kenyamanan di dalamnya. Praktekkan dan katakan dengan jelas sehingga Anda bisa mendengar pernyataan assertif yang Anda ucapkan sendiri. Untuk semakin asertif berfokuslah pada apa yang Anda katakan dan bagaimana Anda menyampaikannya. Gunakan bahasa tubuh yang tepat untuk berkomunikasi secara asertif.
MDI News No. 222/XXII/Februari 2016
Untuk informasi dan jadwal training lebih lanjut silahkan hubungi kami di nomor 021-668 1571 atau 021-668 1572 atau kirimkan email ke training@mditack.co.id